Hubungan HBA1c Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus di RSUD. Abdul Wahab Syahranie Samarinda
Abstract
Kadar HbA1c yang semakin tinggi menimbulkan komplikasi. Diabetes Control and Complications Trial (DCCT) dan United Kingdom Prospective Diabetes Study (UKPDS) mengungkapkan bahwa penurunan HbA1c akan banyak sekali memberikan manfaat. Setiap penurunan HbA1c sebesar 1% akan mengurangi risiko kematian akibat diabetes sebesar 21%, serangan jantung 14%, komplikasi mikrovaskular 37% dan penyakit vaskuler perifer 43%, untuk itu pada penyandang Diabetes kadar HbA1c ditargetkan kurang dari 7%. Tolak ukur terkendali tidaknya DM adalah dengan memeriksa HbA1c dalam darah.
Pemeriksaan kadar HbA1c memiliki banyak keunggulan dibanding pemeriksaan glukosa darah, antara lain tidak perlu puasa, tidak dipengaruhi perubahan gaya hidup jangka pendek, lebih stabil dalam suhu kamar dibanding glukosa plasma. Tolak ukur terkendali tidaknya DM adalah dengan memeriksa HbA1c dalam darah.
Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kadar HbA1c dengan kadar glukosa darah pada penderita DM rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
Jenis penelitian ini adalah survei analitiki dengan desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain cross-sectional untuk mengetahui menghubungkan kadar Hba1c dengan kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Melitus pasien rawat jalan di RSUD. Abdul Wahab Syahranie Samarinda, semua responden DM yang memeriksakan kadar HBA1c, glukosa darah puasa atau sewaktu di bulan September 2016.
Terdapat hubungan antara kadar HBA1c terhadap kadar gula darah puasa (GDP) dan gula darah sewaktu (GDS) dengan nilai p-Value 0,01<0,05. Kenaikan kadar HBA1c akan mempengaruhi kadar glukosa darah puasa dan sewaktu
Downloads
Copyright License:
This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License